Kolom
didefinisikan sebagai batang vertikal yang berfungsi menahan beban dari balok
dan diteruskan hingga menuju pondasi. Kolom adalah komponen yang sangat penting
bagi bangunan karena menompang seluruh komponen diatasnya. Untuk merencanakan
kekuatannya diperlukan pemahaman terhadap batas dari kemampuan kolom, karena
kegagalan kolom akan mempengaruhi seluruh struktur bangunan. Kolom yang biasa
digunakan dalam konstruksi dewasa ini merupakan kolom dengan konstruksi beton
bertulang. Beton bertulang merupakan beton yang dipadu dengan baja tulangan
longitudinal dan menggunakan ikatan baja sengkang. Dalam pelaksanaanya panjang
baja tulangan terbatas karena merupakan produksi pabrik. Untuk itu penulangan
kolom harus dilakukan proses penyambungan, dalam penyambungan tersebut panjang
tulangan diberikan lewatan sepanjang rencana.
Salah
satu cara agar bangunan dapat tetap kokoh atau tidak runtuh ketika terjadi
gempa besar yaitu dengan melalui pembentukan sendi plastis yang sebanyaknya
sebelum bangunan mengalami keruntuhan. Hal ini merupakan salah satu filosofi
dalam mendesain bangunan terhadap beban gempa dimana bangunan diizinkan untuk
mengalami kerusakan berat melalui terbentuknya sendi plastis yang tersebar
cukup banyak di sepanjang bangunan tetapi tidak diharapkan untuk runtuh pada
batas beban gempa yang ditentukan. Salah satu penyebab kerusakan gempa yang
parah dengan kondisi detail yang buruk pada bangunan struktur beton bertulang
yang sering ditemukan pasca gempa adalah terjadinya kegagalan pada daerah dilakukannya
sambungan lewatan (lap splice) khususnya yang dilakukan pada daerah sendi
plastis seperti pada daerah ujung kolom tepat di atas pelat lantai yang
merupakan tempat yang paling berpotensi terjadinya sendi plastis pada saat
beban gempa bekerja karena memiliki tingkat momen yang cukup besar seperti
gambar dibawah ini.
Hal
ini mengakibatkan bagian pada ujung kolom menjadi daerah yang paling berpotensi
untuk terjadi deformasi plastis. Oleh sebab itu, pada daerah ini harus
direncanakan sebaik-baiknya sehingga memungkinkan kolom untuk dapat mengalami
deformasi plastis yang cukup besar sebelum kolom tersebut mengalami kegagalan,
atau di usahakan sebisa mungkin agar tidak melakukan penyambungan di daerah
ujung kolom tepat di atas plat lantai, karena Bangunan yang menggunakan
sambungan lewatan pada daerah sendi plastis kolom memiliki daktilitas yang lebih rendah sehingga
menyebabkan perpindahan lateral yang lebih kecil hingga terjadi penurunan
kekuatan struktur bangunan yang siknifikan.
Penyambungan
pada bagian tengah kolom akan memberikan kinerja yang lebih baik, karena posisi
penyambungan (Lap splices) berada pada daerah titik balik momen seperti gambar
dibawah ini:
Semoga
bermanfaat,.....
kalo ada
kekurangan ataupun kesalahan silahkan di ketik pada kolom komentar.....:),,,,,
jangan
lupa like ok...:)